Cara Mengolah Nilai Akhir pada Kurikulum Merdeka
Jumat, 02 September 2022
1 Komentar
Bahasan mengenai cara pengolahan nilai akhir pada Kurikulum Merdeka, baik nilai kuantitatif maupun nilai kualitatif.
Halo Sahabat Gurnulis, pada artikel sebelumnya penulis telah berbagi cara mengolah nilai Kurikulum Merdeka dalam satu tujuan pembelajaran ya. Nah pada kesempatan ini penulis hendak mengajak sahabat berliterasi mengenai cara mengolah nilai tersebut menjadi nilai akhir. Ayo kita berliterasi.
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik harus diolah menjadi nilai akhir mata
pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester). Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif dapat langsung diolah. Pada komponen deskripsinya, pendidik dapat memberikan penjelasan kompetensi yang telah dikuasai dan kompetensi yang belum dikuasai. Pada deskripsi ini pula pendidik dapat menambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Berikut contoh proses pengolahan tujuan pembelajaran menjadi nilai.
Cara Mengolah Nilai Akhir dari Data Kuantitatif (Angka Pencapaian)
- 6 tujuan pembelajaran untuk mapel IPA;
- 7 tujuan pembelajaran untuk Bahasa Indonesia;
- 5 tujuan pembelajaran untuk mapel Agama
Ketuntasan yang ditentukan bagi setiap tujuan pembelajaran bukan merupakan hasil akhir pengolahan nilai sumatif per mata pelajaran. Ketidaktuntasan ditandai dengan tanda (*) pada tujuan pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada orang tua dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran mana yang belum dituntaskan oleh peserta didik.
Berikut adalah contoh pengolahan nilai kuantitatif.
Pada kondisi ini, para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56-100 sudah mencapai ketuntasan. Bisa dilihat bahwa dalam tabel tesebut memuat informasi-informasi berikut.
- Didi pada mata pelajaran IPA,
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 1 ia mendapatkan nilai 55, ia belum mencapai kriteria ketuntasan;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 2 ia mendapatkan nilai 75;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 3 ia mendapatkan nilai 90;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 4 ia mendapatkan nilai 83;
- nilai akhirnya adalah rerata dari ke-4 nilai Tujuan Pembelajarannya, yaitu (55+75+90+83)/4 = 75,75.
- Didi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 1 ia mendapatkan nilai 67;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 2 ia mendapatkan nilai 85;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 3 ia mendapatkan nilai 53, ia belum mencapai kriteria ketuntasan;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 4 ia mendapatkan nilai 68;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 5 ia mendapatkan nilai 90;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 6 ia mendapatkan nilai 55, ia belum mencapai kriteria ketuntasan;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 7 ia mendapatkan nilai 88;
- nilai akhirnya adalah rerata dari ke-7 nilai Tujuan Pembelajarannya, yaitu (67+85+53+68+90+55+88)/7 = 72,29.
- Didi pada mata pelajaran Agama,
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 1 ia mendapatkan nilai 80;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 2 ia mendapatkan nilai 60;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 3 ia mendapatkan nilai 60;
- pada Tujuan Pembelajaran (TP) 4 ia mendapatkan nilai 87; nilai akhirnya adalah rerata dari ke-4 nilai Tujuan Pembelajarannya, yaitu (80+60+60+87)/4 = 71,75.
Cara Mengolah Nilai Akhir dari Data Kualitatif (Skala dengan Deskriptor)
- Perlu bimbingan. Peserta didik masih kesulitan dan sangat bergantung pada bimbingan dalam mencapai tujuan pembelajaran dan belum siap memasuki pembelajaran lebih lanjut. Perlu direkomendasikan untuk menguatkan tujuan pembelajaran dengan mengikuti remedial.
- Cukup. Peserta didik masih kesulitan dalam mencapai sebagian tujuan pembelajaran dan perlu menguatkan tujuan pembelajaran yang dipelajari sebelum mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan penekanan pada aspek-aspek yang belum dikuasai.
- Baik. Peserta didik sudah menuntaskan sebagian besar indikator tujuan pembelajaran dan perlu siap mengikuti pembelajaran selanjutnya.
- Sangat baik. Peserta didik mengikuti pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan diberikan pengayaan atau tantangan lebih.
Perhatikan contoh nilai kualitatif milik Didi berikut.
Pada mata pelajaran IPA tujuan pembelajaran 1 Didi mendapatkan skor 3, pada tujuan pembelajaran 2 mendapatkan skor 4, dan pada tujuan pembelajaran 3 mendapatkan skor 4. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Didi tujuan pembelajaran 1 mendapatkan skor 2, pada tujuan pembelajaran 2 mendapatkan skor 3, dan pada tujuan pembelajaran 3 mendapatkan skor 4.
Tanda centang diberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing tujuan pembelajaran.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini bukan berupa angka, melainkan kalimat yang menjelaskan penguasaan kompetensi pada tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik menguasai semua indikator tanpa banyak menghadapi kesulitan.”
Contoh Penilaian Formatif dengan Teknik Observasi
Teknik observasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi. Berikut contohnya.
Tujuan pembelajaran yang diukur
- Mengukur panjang dengan satuan baku.
Asesmen formatif
- Observasi pengukuran benda dengan menggunakan penggaris.
Instrumen
- Lembar observasi pengukuran benda di sekitarku.
Lembar Observasi Kegiatan Pengukuran Benda di Sekitarku
Nama Peserta Didik : .....................
Tanggal Pengamatan : .....................
Aspek yang diamati adalah
- kemampuan dalam menggunakan alat ukur yang sesuai secara mandiri;
- kemampuan dalam mengidentifikasi ukuran benda berdasarkan hasil pengukuran;
- kemampuan dalam menuangkan hasil pengukuran dalam lembar kerja.
Dengan menggunakan lembar observasi tersebut, pendidik dapat memantau perkembangan dan memberikan umpan balik. Misalnya, untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, diberikan umpan balik seketika dengan memberikan motivasi dan informasi tambahan atau memberikan arahan secara bertahap. Untuk peserta yang telah mencapai atau melebihi pencapaian, dapat diberikan apresiasi atau tantangan pembelajaran yang lebih tinggi. Namun demikian, pendidik dapat memberikan umpan balik lain di luar tujuan pembelajaran yang membangun peserta didik secara utuh, bisa perilaku maupun kompetensi lain di luar mapel yang disasar.
Contoh Penilaian Formatif dengan Rubrik
Penilaian Kinerja
“Ayo Ukur Tinggi Badan Temanmu”
Tujuan Pembelajaran
Mengukur tinggi badan dengan menggunakan satuan baku (cm)
Instrumen
Rubrik penilaian kinerja pengukuran tinggi badan dengan satuan baku
Pada indikator "melakukan pengkuran" berlaku aturan penyekoran berikut.
- Skor 1 apabila peserta didik kesulitan untuk memilih dan menggunakan alat ukur.
- Skor 2 apabila peserta didik dapat memilih alat ukur yang sesuai, namun masih kesulitan dalam menggunakan alat ukur.
- Skor 3 apabila peserta didik dapat memilih alat ukur yang sesuai, namun masih kesulitan dalam mengukur beberapa objek dengan bentuk.
- Skor 4 apabila peserta didik dapat memilih dan menggunakan alat ukur secara mandiri yang sulit.
Pada indikator "hasil pengukuran" berlaku aturan penyekoran berikut.
- Skor 1 apabila peserta didik kesulitan mengidentifikasi hasil pengukuran.
- Skor 2 apabila hasil pengukuran peserta didik sebagian besar belum akurat.
- Skor 3 apabila hasil pengukuran peserta didik sebagian kecil belum akurat (untuk objek-objek dengan bentuk yang sulit).
- Skor 4 apabila peserta didik dapat mengidentifikasi hasil pengukuran secara akurat.
Pendidik menggunakan rubrik untuk mengukur ketercapaian peserta didik. Karena asesmen ini merupakan asesmen formatif sehingga rubrik ini digunakan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik. Pendidik juga dapat memberikan rubrik ini sebagai asesmen diri dan mengajak peserta didik untuk merefleksikan prosesnya.
Pendidik dapat memberikan umpan balik sesuai dengan kesulitan yang diamati. Peserta didik juga dapat diajak berdiskusi tentang apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki prosesnya. Pendidik dapat memberikan rekomendasi yang perlu dilakukan peserta didik untuk dapat meningkatkan skornya. Bagi peserta didik yang sudah terlatih, mereka dapat menilai diri dan menentukan langkah tindak lanjut atau tantangan lebih.
Hal-hal Penting dalam Pengolahan Nilai Akhir Kurikulum Merdeka
Mesti diperhatikan bahwa pendidik tidak boleh mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir.
Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut.
1 Komentar untuk "Cara Mengolah Nilai Akhir pada Kurikulum Merdeka"
TERIMAKASIH ATAS ILMUNYA
Posting Komentar