Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka Beserta Contoh Pelaksanaannya
Sabtu, 16 Juli 2022
Tulis Komentar
Bahasan mengenai prinsip asesmen pada Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat Gurnulis. Alhamdulillah penulis masih diberikan kesempatan untuk kembali membahas seluk-beluk Kurikulum Merdeka. Sebelumnya kalau sahabat ingin berliterasi mengenai Kurikulum Merdeka maupun projek penguatan profil pelajar Pancasia, sahabat dapat mengakses tautan-tautan berikut.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin berbagi literasi mengenai prinsip-prinsip asesmen pada Kurikulum Merdeka. Dengan adanya
prinsip-prinsip asesmen, para pendidik diharapkan dapat
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta
didiknya, sehingga peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis, dan
inovatif. Ayo sama-sama kita pelajari.
Tabel Prinsip Asesmen pada Kurikulum Merdeka
Pada
tabel tersebut dipaparkan prinsip asesmen pada Kurikulum Merdeka
beserta contoh pelaksanaannya. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut. Prinsip Asesmen yang Pertama
Pada Kurikulum Merdeka, prinsip asesmen yang pertama adalah sebagai berikut.
Prinsip Asesmen yang Pertama
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua atau wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Contoh pelaksanaan dari prinsip asesmen ini adalah sebagai berikut.
- Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didik.
- Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan balik agar peserta didik dapat menentukan langkah untuk perbaikan kedepannya.
- Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat dukungan untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh.
- Pendidik melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri, penilaian antar teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman.
- Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berefleksi tentang kemampuan mereka, serta bagaimana meningkatkan kemampuan tersebut berdasarkan hasil asesmen.
- Pendidik merancang asesmen untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui asesmen dengan tingkat kesulitan yang tepat dan umpan balik yang membangun Pada konteks PAUD, yang dipantau tidak hanya berbagai aspek perkembangan yang ada di CP, namun juga tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Prinsip Asesmen yang Kedua
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
Contoh pelaksanaan dari prinsip asesmen ini adalah sebagai berikut.
- Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran.
- Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Prinsip Asesmen yang Ketiga
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.
Contoh pelaksanaan dari prinsip asesmen ini adalah sebagai berikut.
- Pendidik menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan hanya untuk kepentingan menguji.
- Pendidik menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada peserta didik, sehingga mereka memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
- Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan sesuai dengan tujuan asesmen.
- Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran.
Prinsip Asesmen yang Keempat
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
Contoh pelaksanaan dari prinsip asesmen ini adalah sebagai berikut.
- Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami oleh peserta didik dan orang tua.
- Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersamasama beserta orang tua.
Prinsip Asesmen yang Kelima
- Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua atau wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Contoh pelaksanaan dari prinsip asesmen ini adalah sebagai berikut.
- Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
- Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
- Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersamasama orang tua.
Belum ada Komentar untuk "Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka Beserta Contoh Pelaksanaannya"
Posting Komentar