Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
Selasa, 19 Juli 2022
1 Komentar
Bahasan Alur Tujuan Pembelajaran atau ATP pada Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat Gurnulis. Apakah sahabat sedang mencari referensi tentang Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum Merdeka? Kalau iya, alhamdulillah penulis pada kesempatan ini hendak berbagi literasi tentangnya. Ayo kita berliterasi.
Pengertian Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum merdeka adalah bentuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. '
Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai SILABUS pada kurikulum sebelumnya.
Cara Memperoleh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum Merdeka
- merancang sendiri berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP);
- mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan; atau
- menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri atau secara mandiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum Merdeka
- Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives).
- Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan.
- Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas atau tingkatan dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A.
- Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut.
- Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus.
- Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik).
- Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru.
- Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor atau berhuruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase).
- Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan atau alur perlu jelas sesuai pilihan atau keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode.
- Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan atau strategi pembelajaran (pedagogik).
Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum Merdeka
Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh: dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Pemetaan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum Merdeka
Setiap kotak tujuan pembelajaran merupakan hasil perumusan tujuan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dan alur tujuan pembelajaran adalah tujuan-tujuan pembelajaran yang telah disusun. Berangkat dari fase awal, dilanjutkan pada tujuan pembelajaran 1, tujuan pembelajaran 2, tujuan pembelajaran 3, dan seterusnya sampai pada fase akhir.
Sebagaimana disampaikan pada penjelasan tentang Capaian Pembelajaran (CP), setiap fase terdiri atas 1 sampai 3 kelas. Sebagai contoh, pada jenjang SD, satu fase terdiri atas 2 kelas. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan untuk setiap Capaian Pembelajaran (CP). Dengan demikian, alur tujuan pembelajaran untuk Fase A, misalnya, harus disusun untuk 2 tahun (Kelas I dan Kelas II). Oleh karena itu, dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik perlu berkolaborasi dengan pendidik lain yang mengajar dalam fase yang sama agar tujuan pembelajarannya berkesinambungan.
Beberapa Catatan mengenai Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Kurikulum Merdeka
Untuk PAUD, esensi alur tujuan pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat menjangkau Capaian Pembelajaran (CP). Satuan pendidikan dapat memilih untuk menyusun alur tujuan pembelajaran atau tidak dan alur tujuan pembelajaran dapat dikembangkan dengan pendekatan yang paling sesuai pada masing-masing satuan pendidikan.
1 Komentar untuk "Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka"
LUAR BIASA TRIMAKASIH ILMUNYA
Posting Komentar