Teknik Pemisahan Campuran
Kamis, 28 Oktober 2021
Tulis Komentar
Bahasan mengenai teknik pemisahan campuran yang terdiri dari destilasi atau penyulingan, sublimasi, penyaringan atau filtrasi, kristalisasi, dan kromatografi. |
Pengertian Teknik Pemisahan Campuran
Teknik pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu campuran baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Teknik pemisahan campuran bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, atau sering disebut sebagai pemurnian. Pemisahan campuran juga digunakan untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel.
Pemisahan campuran dapat dilakukan dalam lima teknik, yaitu dengan destilasi atau penyulingan, sublimasi, penyaringan atau filtrasi, kristalisasi, dan kromatografi. Berikut penjelasannya.
Teknik Pemisahan Campuran Melalui Distilasi atau Penyulingan
Destilasi atau penyulingan adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini dapat berbentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan memiliki perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Pemisahan campuran dengan teknik distilasi atau penyulingan ini digunakan pada proses pemisahan minyak bumi menjadi sejumlah fraksi minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, solar, aspal, dan sebagainya. Contoh proses lain yang memanfaatkan teknik distilasi atau penyulingan dalam kehidupan sehari-hari adalah proses pembuatan minyak atsiri dari daun cengkeh serta proses pembuatan air murni dari air laut.
Teknik Pemisahan Campuran Melalui Sublimasi
Teknik yang digunakan adalah campuran dipanaskan sampai semua zat yang ingin dimurnikan menguap kemudian uapnya didinginkan sehingga timbul kristal atau padatan yang murni. Berikut gambar yang memperlihatkan proses menyublim.
Sesaat setelah dipanaskan padatan kamper nampak menguap dan uapnya ditahan oleh kaca penutup yang di atasnya dibubuhi es batu sehingga uap kamper terlihat memadat kembali di bagian bawah kaca penutup.
Sublimasi iodium dilakukan dengan cara menguapkan campuran iodium dan garam dapur dalam gelas kimia yang ditutup dengan kaca penutup yang di atasnya diberi es. Di bawah kaca penutup selanjutnya akan terbentuk kristal iodium.
Teknik Pemisahan Campuran Melalui Penyaringan atau Filtrasi
Filtrasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan kelarutan dan ukuran partikel dari komponen-komponen dalam campuran tersebut. Tekniknya adalah dengan melarutkan campuran tersebut kemudian dipisahkan dengan menggunakan kertas saring.
Zat yang partikelnya besar akan tertahan dalam kertas saring dan partikel kecil akan lolos kertas saring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu atau ampas.
Teknik Pemisahan Campuran Melalui Kristalisasi
Teknik ini dimanfaatkan pada industri pembuatan garam. Larutan garam dipanaskan sampai mendidih dan airnya menguap sampai terbentuk kristal garam.
Gambar di atas adalah contoh kristalisasi larutan garam dengan cara penguapan.
Teknik Pemisahan Campuran Melalui Kromatografi
Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu. Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.
Percobaan Memisahkan Kapur Barus dari Pengotor
Kapur barus merupakan suatu benda yang memiliki sifat menyublim, artinya bila dibiarkan di udara atau dipanaskan menguap tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang bercampur tidak ikut menyublim. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan kapur barus dari pengotornya.
Alat yang dibutuhkan pada percobaan ini adalah:
- cawan penguap;
- kaca arloji;
- kaki tiga;
- kawat kasa;
- pembakar spirtus;
- lumpang dan alu.
Bahan yang dibutuhkan pada percobaan ini adalah:
- kapur barus;
- pasir atau tanah.
Langkah pertama percobaan ini adalah menumbuk 1 buah kapur barus dengan menggunakan lumpang dan alu, kemudian menambahkan pasir atau tanah (gambar a). Setelah itu, memasukkan campuran kapur barus dengan pengotornya ke dalam cawan penguap (gambar b).
Langkah selanjutnya adalah memanaskan cawan tersebut dan menutup bagian atasnya dengan kaca arloji yang diatasnya ditelakkan es batu (gambar c). Setelah beberapa saat, membuka tutup tersebut dan mengamati benda yang menempel pada gelas arloji (gambar d).
Hal-hal yang harus diamati adalah:
- wujud dan warna campuran kapur barus dan pengotor sebelum dipanaskan;
- wujud dan warna campuran kapur barus dan pengotor setelah dipanaskan
Pertanyaan yang harus dijawab adalah sebagai berikut.
- Mengapa campuran tersebut harus dipanaskan?
- Apa kesimpulan yang dapat diambil dari percobaaan tersebut?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah kesimpulan dari percobaan.
Percobaan Memisahkan Zat Warna dengan Kromatografi Kertas
- spidol berbagai macam warna;
- tinta hitam atau tinta merah;
- kertas saring;
- gelas kimia.
Bahan yang diperlukan adalah:
- alkohol;
- air aquades.
Percobaan ini diawali dengan menyiapkan kertas saring berukuran 3 x 10 cm, buat garis pada bagian bawah dengan jarak 2 cm dari tepi kertas. Setelah itu, dilanjutkan dengan memasukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit air, zat warna atau tinta spidol jangan sampai tenggelam. Perhatikan gambar berikut!
Biarkan beberapa saat sampai muncul noda-noda warna. Langkah selanjutnya adalah mengeluarkan kertas kromatografi dari dalam gelas kimia dan mengamati noda-noda warna yang ada pada kertas tersebut. Jangan lupa untuk mencatat hasil pengamatan.
Hal-hal yang harus diamati adalah:
- warna spidol biru maupun spidol merah sebelum dilakukan kromatografi kertas;
- warna spidol biru maupun spidol merah setelah dilakukan kromatografi kertas.
Dari hasil pengamatan tersebut ditarik sebuah kesimpulan.
Demikianlah bahasan mengenai teknik pemisahan campuran, ya Sahabat Gurnulis. Semoga literatur ini bermanfaat.
Salam literasi guru ndeso.
Belum ada Komentar untuk "Teknik Pemisahan Campuran"
Posting Komentar