Jenis-jenis Energi (Bagian 2)
Minggu, 31 Oktober 2021
Tulis Komentar
Bahasan mengenai jenis-jenis energi nuklir, energi mekanik, energi potensial gravitasi, energi kinetik, dan energi potensial pegas. |
Energi Nuklir
Saat ini energi yang berasal dari reaksi nuklir sudah mulai banyak digunakan sebagai sumber energi penggerak pada pembangkit listrik. Contohnya adalah pusat listrik tenaga nuklir.
Energi Mekanik
Ketika bola jatuh, secara bertahap energi potensial berkurang, sedangkan energi kinetiknya secara bertahap bertambah. Akhirnya, pada saat sampai di tanah, energi mekaniknya seluruhnya berubah menjadi energi kinetik sedangkan energi potensialnya nol. Secara matematis energi mekanik dapat dinyatakan sebagai berikut
Em = Ep + Ek
Keterangan:
Em = energi mekanik;
Ep = energi potensial;
Ek = energi kinetik.
Pada saat bola berada di posisi awal, bola memiliki energi potensial yang terbesar, sedangkan energi kinetiknya nol.
Ketika bola dilepas, secara bertahap energi potensial bola berkurang, sedangkan energi kinetiknya bertambah.
Pada saat bola berada di posisi dua yaitu setengah perjalanan jatuhnya, maka bola tersebut energi potensial dan energi kinetiknya sama besar. Semakin mendekati permukaan bumi, energi potensial bola menjadi semakin berkurang; sedangkan energi kinetiknya semakin bertambah. Pada saat bola berada di posisi ke tiga, energi potensial bola telah benar-benar habis, sedangkan energi kinetiknya mencapai maksimum.
Demikianlah gambaran dari energi mekanik, yang terdiri dari energi potensial dan energi kinetik. Pada posisi manapun sebenarnya besar energi mekanik selalu tetap. Jika energi potensialnya berkurang, selalu dibarengi dengan bertambahnya energi kinetiknya. Jumlah energi kinetik dan energi potensial gravitasi adalah tetap karena tidak ada usaha yang bekerja pada sistem oleh gaya lain dari luar sistem.
Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial suatu benda tergantung pada massa benda, gravitasi bumi, dan ketinggian benda. Sehingga energi potensial dapat dirumuskan sebagai berikut.
Ep = m.g.h
Keterangan:
Ep = energi potensial;
m = massa benda;
g = gaya gravitasi;
h = ketinggian posisi benda.
Contoh penyelesaian soal energi potensial gravitasi adalah sebagai berikut.
Jika bola yang massanya massa 500 gram, berada pada ketinggian 12 m. Tentukan energi potensial sebelum jatuh dan pada saat jatuh menempuh jarak 7 m dari atas tanah!
Penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
m = 500 gr = 0,5 kg;
h = 10 m;
g = 10 m/s2.
Energi potensial sebelum jatuh.
Ep |
= | m.g.h |
= | 0,5 x 10 x 12 |
|
= | 60 joule |
Energi potensial pada saat jatuh menempuh jarak 7 m dari atas tanah.
Ep | = | m.g.h |
= | 0,5 x 10 x (12 - 7) |
|
= | 25 joule |
Energi Kinetik
Ek = 1/2 (mv2)
Keterangan:
Ek = energi kinetik;
m = massa benda;
v = kecepatan benda.
Jika sebutir kelereng dan sebutir pasir yang tentunya masing-masing berbeda bergerak dengan kecepatan yang sama, maka energi kinetik yang dimiliki kelereng jauh lebih besar jika dibandingkan dengan energi kinetik yang dimiliki oleh sebutir pasir.
Kita mesti menyadari bahwa faktor yang menyebabkan perbedaan energi kinetik dari kelereng dan sebutir pasir tersebut. Dapatkah sebuah kelereng dan sebutir pasir memiliki energi kinetik yang sama besar?
Contoh penyelesaian soal energi kinetik adalah sebagai berikut.
Sebuah mobil yang massa 5.000 kg bergerak dengan kecepatan 8 m/s. Tentukan energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut!
Penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
m = 5000 kg;
v = 8 m/s.
Energi kinetiknya adalah sebagai berikut.
Ep | = | 1/2 m v2 |
= | 1/2 (5000 x 82) |
|
= | 1/2 (5000 x 64) | |
= | 1/2 (320000) | |
= | 160000 | |
= | 160 kj |
Energi Pegas (Energi Potensial Pegas)
Bagaimanakah prinsip kerja per atau pegas pada ballpoint? Mari kita lihat gambar berikut!
Ballpoint banyak yang memanfaatkan energi pegas. Jika kita akan menggunakan ballpoint untuk menulis, kita menekan bagian atas atau tombol ballpoint supaya ujung ballpoint keluar dari selubungnya sehingga dapat digunakan dengan baik. Setelah digunakan, kita kembali menekan bagian atas atau tombol ballpoint sehingga ujung ballpoint masuk kembali ke dalam selubung ballpoint. Cara kerja ballpoint seperti itu menggunakan energi yang berasal dari pegas.
Seperti halnya pada tali busur yang ditarik, berarti pemanah telah melakukan usaha terhadap tali busur. Akibat dari tarikan tersebut tali busur menyimpan energi. Adanya energi yang dimiliki tali busur dapat ditunjukkan dengan terlontarnya anak panah jika pegangannya dilepaskan. Energi potensial pegas dari tali busur diubah menjadi energi kinetik anak panah.
Energi yang tersimpan dalam tali busur yang meregang disebut energi potensial elastis. Energi potensial elastis ini dimiliki oleh benda-benda yang bersifat elastis, misalnya karet gelang, bola karet, pegas atau per. Besarnya energi potensial pegas dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut.
persamaan berikut.
Ep = 1/2 k Δx2
Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (joule);
k = konstanta pegas (N/m);
Δx = perubahan panjang pegas.
Contoh penyelesaian soal energi potensial pegas adalah sebagai berikut.
Berapakah energi potensial pegasnya (k = 4500 N/m), jika sebuah gaya dapat menyebabkan pegas meregang sejauh 10 cm.
Penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
k = 4500 N/m
Δx = 10 cm = 0,1 m
Energi potensiap pegasnya adalah sebagai berikut.
Ep | = | 1/2 k x2 |
= | 1/2 x 4500 x (0,1)2 |
|
= | 2250 x 0,01 |
|
= | 22,5 joule |
Bagaimana Sahabat Gurnulis, ternyata sederhana bukan bahasan mengenai energi nuklir, energi mekanik, energi potensial gravitasi, energi kinetik, dan energi potensial pegas? Semoga literatur ini informatif.
Salam literasi guru ndeso.
Belum ada Komentar untuk "Jenis-jenis Energi (Bagian 2)"
Posting Komentar