Teori Belajar IPA SD
Kamis, 08 Juli 2021
Tulis Komentar
Bahasan mengenai teori belajar IPA di Sekolah Dasar yang terdiri dari teori belajar Piaget, Bruner, Gagne, dan Ausubel |
Pengertian Teori Belajar
Belajar merupakan suatu proses di mana seorang individu berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar memiliki tiga ciri pokok, yaitu:
- proses;
- perubahan perilaku;
- pengalaman.
Dari segi proses, belajar merupakan proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Dari segi perubahan perilaku, belajar menghasilkan perubahan tingkah laku. Dari segi pengalaman, belajar merupakan kegiatan mengalami, dalam artian belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Bagaimana dengan definisi teori? Teori merupakan kumpulan dari prinsip-prinsip tertentu yang bersifat menjelaskan serta menyimpulan suatu gejala ataupun fakta. Teori membahas suatu konsep serta keterhuhubungan antarkonsep yang bersifat abstrak. Konsep adalah sebuah komponen dari teori. Jika dihubungkan dengan cara yang logis, komponen dapat menghasilkan teori. Dengan kata yang mudah dipamahi, teori menjelaskan bentuk keterhubungan antara dua konsep atau lebih.
Teori belajar merupakan sekumpulan prinsip-prinsip yang menjelaskan perubahah perilaku individu sebagai akibat dari pengalamannya. Teori belajar ini menjelaskan terjadinya proses pembelajaran, perubahan perilaku individu pembelajar, dan pengalaman individu selama belajar.
Bagaimana dengan teori-teori belajar yang digunakan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar? Berikut penjelasannya.
Teori Belajar IPA Menurut Para Ahli
Hakikat peserta didik pada usia Sekolah
Dasar dengan hakikat Ilmu Pengetahuan Alam memerlukan jembatan penghubung untuk mempertemukannya. Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan
teori belajar. Para ahli yang mashur pada pembelajaran IPA di antaranya adalah Piaget, Bruner, Gagne, dan Ausubel.
Teori Belajar Piaget
Sebelumnya penulis telah membahas teori belajar Piaget dalam mata pelajara IPA di Sekolah Dasar pada artikel yang berjudul "Teori Belajar Piaget dalam Pembelajaran IPA SD" ya. Untuk mendapatkan bacaan yang lebih lengkap sahabat pendidik dapat membacanya pada tautan tersebut.
Piaget memiliki nama lengkat Jean Piaget. Ia terlahir di Swiss. Piaget memiliki ketertarikan pada berbagai struktur tubuh makhluk hidup sejak kecil. Ia tertarik pada struktur tubuh yang memungkinkan makhluk hidu beradaptasi dengan lingkungannya.
Pada awalnya ia hanya mempelajari struktur fisik. Studi tersebut kemudian dilanjutkan dengan mempelajari struktur mental. Struktur mental ini oleh Piaget diistilahkan dengan kata schema. Schema ini merupakan unsur yang vital bagi makhluk hidup untuk beradaptasi seperti pada struktur fisik.
Semasa hidupnya, Piaget berupaya menjelaskan tahap-tahap yang bervariasi dari organisasi mental, terutama pada manusia. Melalui proses asimilasi, seorang anak menggunakan schema lama untuk memperoleh informasi baru. Setelah melewati serangkaian proses akomodasi, schema awal berubah menyesuaikan diri dengan pengalaman-pengalaman anak. Sebagai hasil dari dua proses tersebut, schema dalam diri anak berkembang hingga menjadi lebih kompleks untuk mengatur keselarasan dari aktivitasnya.
Menurut teori belajar Piaget, perkembangan mental anak terbagi menjadi empat tahapan, yaitu:
- tahap sensori motor yang terjadi pada usia 0 - 2 tahun dengan ciri khususnya yang berupa muculnya kecerdasan motorik atau gerak, dunia (benda) yang ada adalah yang tampak, dan tidak ada bahasa pada tahap awal;
- tahap praoperasional yang terjadi pada usia 2 - 7 tahun dengan ciri khususnya yang berupa munculnya kemampuan berpikir secara egosentris, alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis, dan belum mampu untuk cepat-cepat melakukan konservasi;
- tahap operasional konkret yang terjadi pada usia 7 - 11 atau 12 tahun dengan ciri khususnya yang berupa munculnya kemampuan untuk melakukan tindakan konservasi, logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka, dan berpikir terkait dengan hal-hal nyata;
- tahap operasional formal yang terjadi pada usia 11 atau 12 tahun - 14 atau 15 tahun dengan ciri khususnya yang berupa munculnya pemikiran yang sudah lengkap, pemikiran yang proporsional, dan kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme yang kuat.
Berdasarkan teori belajar Piaget, sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam merancang pembelajaran IPA di kelas, yaitu:
- memastikan seluruh peserta didik telah melewati tahapan yang sama secara berurutan;
- memperhatikan bahwa peserta didik memiliki tanggapan yang berbeda-beda terhadap suatu benda ataupun kejadian;
- memperhatikan bahwa pemberian kegiatan secara fisik tidak menjamin perkembangan intelektual dalam diri peserta didik.
Teori Belajar Bruner
Untuk mendapatkan bahasan teori belajar Bruner ini, sahabat pendidik dapat membacanya artikel "Teori Belajar Bruner dalam Pembelajaran IPA SD". Penulis telah mengupas secara rinci di sana.
Bruner adalah salah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli belajar kognitif. Bruner beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi yang terdiri dari pembentukan kategori-kategori. Dari sekian banyaknya kategori, ada kemungkinan di antara mereka saling berhubungan. Keterhubungan ini kemudia disebutnya sebagai koding.
Teori belajar Bruner dikenal dengan teori belajar penemuan. Dalam pembelajaran IPA, Bruner dikenal sebagai sosok yang mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model pembelajaran penemuan ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan informasinya sendiri dengan bantuan guru. Proses penemuan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan benda nyata.
Peranan guru dalam model pembelajaran penemuan ini bukanlah sebagai pemberi informasi tunggal, melainkan sebagai sosok yang penuntun anak untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Menurut teori belajar Bruner, guru setidaknya memiliki cara yang baik untuk tidak terlibat secara langsung dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh anak.
Model pembelajaran yang ditawarkan oleh Bruner ini mempunyai banyak manfaat. Di antaranya adalah anak akan mudah mengingat karena informasinya didapatkan sendiri dan bukan merupakan informasi perolehan. Manfaat lainnya adalah anak akan memperoleh ingatan yang lebih lama setelah ia memperolah informasinya sendiri.
Kelemahan model belajar penemuan ini adalah berpotensi menimbulkan kebisingan. Kebisingan ini mungkin saja dapat mengganggu guru.
Teori Belajar Gagne
Artikel mengenai teroi belajar Gagne dapat diakses pada tautan "Teori Belajar Gagne dalam Pembelajaran IPA SD". Pada tautan tersebut penulis telah mengupas secara terperinci teori belajar Gagne.
Gagne adalah tokoh pencetus teori belajar yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seorang individu mengubah tingkah lakunya cukup cepat. Perubahan yang terjadi tesebut bersifat relatif tetap. Apabila terjadi perubahan yang serupa, perubahan tersebut tidak perlu terjadi berulangkali pada situasi yang baru.
Menurut teori belajar Gagne, ada tiga ciri penting tentang belajar yaitu:
- Belajar merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia.
- Belajar terkait dengan interaksi antara pembelajar (individu yang belajar) dengan lingkungannya.
- Belajar dikatakan telah terlaksana apabila terjadi perubahan tingkah laku dan perubahan tersebut bertahan cukup lama selama kehidupan sang individu.
Gagne menganalogikan proses belajar sama dengan pemrosesan data pada komputer. Menurut teori belajar Gagne, proses belajar dianggap sebagai transformasi dari input menjadi output seperti yang pada umumnya terjadi pada sebuah komputer.
Teori Belajar Ausubel
Sahabat pendidik dapat membaca teori belajar Ausubel ini pada artikel yang berjudul "Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran IPA SD". Penulis sebelumnya telah membahas secara gamblang pada tautan tersebut.
Teori belajar Ausubel berkaitan dengan teori belajar bermakna. Menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif individu.
Menurut teori belajar Ausubel, faktor esensial yang memengaruhi proses belajar individu adalah apa yang telah diketahui oleh mereka. Informasi baru diterima dan akan disimpan pada bagian tertentu dalam otak. Sel otak yang terlibat dalam proses penyimpanan pengetahuan tersebut sangat banyak.
Masih menurut teori belajar Ausubel, setidaknya terdapat dua prinsip dalam pengaitan konsep-konsep yang diperlukan untuk belajar. Prinsip tersebut adalah:
- diferensiasi progresif, yang menyatakan bahwa konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus;
- prinsip rekonsiliasi integratif, yang menyatakan bahwa konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari oleh individu sebelumnya.
Demikianlah bahasan mengenai teori belajar dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Pendapat dari keempat ahli inilah yang mendasari perumusan pendekatan, model, maupun metode pembelajaran IPA. Semoga menginspirasi. Salam litersi guru ndeso.
Belum ada Komentar untuk "Teori Belajar IPA SD"
Posting Komentar