Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Selasa, 22 Desember 2020
Tulis Komentar
Penjelasan tentang pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berdasarkan paparan Pusmenjar Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud |
Pengulasan kembali AKM tentunya tidak akan terlepas dari Asesmen Nasional ya sahabat pendidik. Asesmen Nasional atau AN merupakan program pengukuran mutu setiap sekolah, madrasah, maupun program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengukuran mutu dilakukan berdasarkan hasil belajar peserta didik atau murid yang mendasar (meliputi literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. AKM merupakan salah satu dari tiga instrumen Asesmen Nasional. Informasi lebih lanjut mengenai Asesmen Nasional ini dapat sahabat pendidik baca pada bahasan Asesmen Nasional yang telah penulis terbitkan.
Sedikit mengingatkan tentang AKM, AKM merupakan salah satu instrumen Asesmen Nasional (AN) yang digunakan untuk mengukur kemampuan murid pada kompetensi mendasar. Kompetensi itu terdiri dari literasi membaca dan numerasi. Bagaimana AKM ini akan dilaksanakan? Yuk simak penjelasan penulis.
Sedikit mengingatkan tentang AKM, AKM merupakan salah satu instrumen Asesmen Nasional (AN) yang digunakan untuk mengukur kemampuan murid pada kompetensi mendasar. Kompetensi itu terdiri dari literasi membaca dan numerasi. Bagaimana AKM ini akan dilaksanakan? Yuk simak penjelasan penulis.
Peserta Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM diikuti oleh seluruh satuan pendidikan, yang terdiri dari kepala sekolah, seluruh guru, dan murid yang dipilih. Pemilihan murid dilalukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan mempertimbangkan stratifikasi sosial ekonomi.Murid yang dipilih untuk mengikuti AKM per sekolahnya dirincikan sebagai berikut.
- Maksimal 30 murid kelas V (lima) jenjang Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyyah.
- Maksimal 45 murid kelas VIII (delapan) jenjang Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah.
- Maksimal 45 murid kelas XI (sebelas) jenjang Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Peserta AKM adalah semua murid yang menjadi responden Asesmen Nasional. Guru maupun kepala sekolah tidak mengerjakan AKM. Apakah AKM hanya untuk sekolah tertentu? Tidak. AKM dilaksanakan di seluruh sekolah, madrasah, maupun PKBM di wilayah Indonesia.
Bagaimana dengan Sekolah Dasar yang jumlah siswa kelas limanya kurang dari 30, apakah diperbolehkan untuk tidak mengikuti AKM? Tidak. Semua satuan pendidikan wajib mengikuti Asesmen Nasional, sementara AKM adalah bagian dari Asesmen Nasional. Jika jumlah siswa kelas limanya kurang dari 30, maka semua siswa akan menjadi responden.
Bagaimana pemilihan siswa yang akan akan ikut AKM? Ditentukan oleh siapa? Murid akan dipilih secara acak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.
Bolehkah siswa kelas IV Sekolah Dasar ikut mendaftar AKM untuk mecoba-coba menguji kemampuan literasi membaca dan numerasinya? Tidak boleh. Target responden AKM adalah siswa kelas V dan pemilihannya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Waktu Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Untuk murid kelas V jenjang SD, AKM akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Untuk murid kelas VIII jenjang SMP/ MTs dan murid kelas XI jenjang SMA/ MA dan SMK, AKM akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021.AKM dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam 2 (dua) hari. Hari pertama untuk asesmen literasi membaca, sedangkan hari kedua untuk asesmen numerasi. Alokasi waktu sesi AKM berbeda untuk siswa kelas V dengan siswa kelas VIII serta kelas XI. Alokasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Uraiannya adalah sebagai berikut.
- Untuk jenjang SD/ MI, hari pertama adalah tes literasi selama 75 menit dilanjutkan dengan survei karakter 20 menit dan hari kedua adalah tes numerasi selama 75 menit dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar 20 menit. Survei karakter dan survei lingkungan belajar merupakan bagian terpisah dari AKM.
- Untuk jenjang SMP/ MTs dan SMA/ MA serta SMK, hari pertama adalah tes literasi selama 90 menit dilanjutkan dengan survei karakter 30 menit dan hari kedua adalah tes numerasi selama 90 menit dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar 30 menit. Survei karakter dan survei lingkungan belajar merupakan bagian terpisah dari AKM.
Soliasisasi dan Uji coba
Sebelum dilaksanakannya asesmen, terlebih dahulu dilaksanan uji coba. Uji coba akan dilaksanakan satu bulan sebelum pelaksanaan AKM melalui mekanisme gladi bersih. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar serta mekanisme pelaksanaan Asesmen Nasional dipahami oleh setiap pihak yang terlibat.Bagaimana dengan sosialisasi? Sosialisasi telah dilaksanakan sejak bukan Oktober 2020 yang lalu. Para guru yang berperan sebagai tim teknis maupun proktor serta siswa telah diajak untuk melaksanakan simulasi AKM dengan menggunakan aplikasi exambrowser AKM. Hingga kini, bulan Desember 2020, simulasi pelaksanaan AKM telah sampai pada sasaran siswa.
Teknis Pelaksanaan
Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM dilaksanakan secara daring (dalam jejaring) dengan aplikasi yang dinamakan exambrowser. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan pada laptop atau komputer. Aplikasi tidak dapat dijalankan pada ponsel pintar ataupun notebook yang resolusi layarnya lebih kecil dari laptop (1024 x 720 piksel). Tampilan menu login dari aplikasi adalah sebagai berikut.Spesifikasi minimum laptop atau komputer yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi exambrowser AKM ini adalah:
1. memiliki CPU dual core;
2. monitor 11,6 inchi;
3. memiliki RAM 2 GB;
3. resolusi layar 1024 x 720 piksel;
4. memiliki kapasitas penyimpanan hardisk bebas 10 GB;
5. memiliki web camera (opsional).
Pelaksanaan AKM secara daring dengan menggunakan aplikasi exambrowser ini selanjutnya dikenal dengan istilah Ujian Berbasis Komputer Daring (UBKD).
Jumlah sesi ujian yang mungkin dapat dicapai dalam satu hari adalah 3 (tiga) sesi. Setiap sesi memerlukan waktu maksimal 140 menit untuk jenjang SD sederajat dan 165 menit untuk jenjang SMP/SMA sederajat. Pembagian setiap sesianya diilustrasikan sebagai berikut.
Untuk jenjang SD sederajat, sesi pertama dapat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 09.20, sesi kedua dapat dimulai pukul 10.00 dan diakhiri pukul 12.20, dan sesi ketiga dapat dimulai pukul 13.00 dan diakhiri pukul 15.20.
Untuk jenjang SMP, SMA, dan SMA sederajat sesi pertama dapat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 09.45, sesi kedua dapat dimulai pukul 10.00 dan diakhiri pukul 12.45, dan sesi ketiga dapat dimulai pukul 13.00 dan diakhiri pukul 15.45.
Bagaimana dengan sekolah yang kondisi infrastrukturnya tidak memadai untuk menyelenggarakan AKM? Sekolah yang demikian dapat menginduk kepada sekolah lain yang kondisi infrastrukturnya lebih memadai. Namun pelaporan hasil akan tetap dipisahkan untuk masing-masing satuan pendidikan.
Untuk jenjang SD sederajat, sesi pertama dapat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 09.20, sesi kedua dapat dimulai pukul 10.00 dan diakhiri pukul 12.20, dan sesi ketiga dapat dimulai pukul 13.00 dan diakhiri pukul 15.20.
Untuk jenjang SMP, SMA, dan SMA sederajat sesi pertama dapat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 09.45, sesi kedua dapat dimulai pukul 10.00 dan diakhiri pukul 12.45, dan sesi ketiga dapat dimulai pukul 13.00 dan diakhiri pukul 15.45.
Bagaimana dengan sekolah yang kondisi infrastrukturnya tidak memadai untuk menyelenggarakan AKM? Sekolah yang demikian dapat menginduk kepada sekolah lain yang kondisi infrastrukturnya lebih memadai. Namun pelaporan hasil akan tetap dipisahkan untuk masing-masing satuan pendidikan.
Sarana Pendukung
Beberapa masalah yang terkait dengan sarana pendukung adalah sebagai berikut.- Jika sarana pendukung untuk melaksanakan AKM kurang memadai, apa yang harus dilakukan mengingat setiap sekolah diwajibkan melaksanakannya?
- Jika selama ujian dalam jejaring (online) berlangsung dan terputus di tengah pelaksanaan, apakah jawaban murid akan tetap tersimpan?
- Bisakah AKM dilaksanakan secara manual, dalam bentuk ujian kertas mungkin?
Jawaban dari masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut. Jika sarana untuk melaksanakan AKM tidak memadai karena keterbatasan laptop misalnya, ada dua solusi yaitu:
- sekolah dapat menumpang sekolah lain terdekat yang memiliki infrastruktur lebih memadai;
- sekolah dapat meminjam komputer/ laptop dari orang tua atau dari instansi lain.
Jika tes terputus di tengah pelaksanaan, jawaban yang telah ter-input tidak akah hilang. Aplikasi AKM secara otomatis akan melakukan penyimpanan data ketika murid menekan tombol soal berikutnya. Kendala listrik padam atau putus koneksi tidak menyebabkan murid mengulang asesmen dari awal.
Bisakah AKM dilaksanakan secara manual dengan kertas? Tidak. Ragam stimulus serta format soal AKM menuntut cetakan berwarna dengan jumlah halaman yang tidak sedikit disajikan dalam asesmen kertas dan pensil. Selain itu pengujian secara adaptif tidak mudah diadopsi dalam asesmen berbasis kertas dan pensil.
Ketersediaan Pelatihan bagi Guru
Kementerian pendidikan memastikan tidak adanya pelatihan pedagogik guru terkait persiapan siswa untuk mengerjakan AKM. AKM memotret kompetensi kecakapan hidup yang tidak dapat di-drilling atau diajarkan melalui bimbel. Oleh karena itu, fokus penguatan guru adalah saat menindaklajuti hasil AKM: baik memaknai, memanfaatkan sebagai umpan balik proses pembelajaran serta penguatan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran serta merancang asesmen yang berkualitas.Sumber Informasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Untuk mendapatkan infromasi tentang AKM, sahabat pendidik dapat mengunjungi tautan berikut.https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm
Penulis menuliskan informasi mengenai Asesmen Kompetensi Minimum ini bersumber dari buku saku Lembar Tanya Jawab Asesmen Nasional sebagai berikut.
Sahabat pendidik dapat mengunduhnya pada tautan berikut. Cukup di-klik, secara otomatis peramban yang sahabat pendidik gunakan akan mengunduhnya.
Demikianlah bahasan tentang pelaksaan Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM. Semoga bermanfaat. Salam literasi guru ndeso.
Belum ada Komentar untuk "Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)"
Posting Komentar