Komponen Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Senin, 21 Desember 2020
1 Komentar
Penjelasan tentang komponen instrumen Asesmen Kompetensi Minimal atau AKM |
Sedikit mengulas, Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Pusmenjar Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud telah melalukan sosialisasi mengenai Asesmen Nasional. Seperti yang telah diketahui, Asesmen Nasional (AN) ini merupakan upaya untuk memotret secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Informasi yang diperoleh dari asesmen nasional diharapkan digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid. Bahasan tentang Asesmen Nasional (AN) dapat sahabat pendidik baca pada tautan ini.
Untuk mendapatkan potret mutu proses dan hasil belajar pada satuan pendidikan, Asesmen Nasional (AN) dilakukan dalam tiga cara, yaitu melalui Asesmen Kompetensi Minimal atau AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. AKM dikerjakan oleh peserta didik. Survei karakter dikerjakan oleh peserta didik. Survei lingkungan belajar dikerjakan oleh peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Kali ini kita berfokus kepada AKM dan komponen instrumennya ya, sahabat pendidik.
Untuk mendapatkan potret mutu proses dan hasil belajar pada satuan pendidikan, Asesmen Nasional (AN) dilakukan dalam tiga cara, yaitu melalui Asesmen Kompetensi Minimal atau AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. AKM dikerjakan oleh peserta didik. Survei karakter dikerjakan oleh peserta didik. Survei lingkungan belajar dikerjakan oleh peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Kali ini kita berfokus kepada AKM dan komponen instrumennya ya, sahabat pendidik.
Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Kegiatan AKM merupakan kegiatan penilaian yang dikerjakan oleh murid atau peserta didik. Peserta didik diuji beberapa kompetensi mendasarnya dalam hal pengembangan kapasitas diri. Bagaimana cara pengujiannya? Pengujiannya dilakukan dengan pengerjaan soal-soal komponen istrumen AKM. Perlu digarisbawahi bahwasannya AKM ini tidak menggantikan Ujian Nasional ataupun Ujian Sekolah untuk menentukan kelulusan peserta didik.Kompetensi Mendasar yang Diukur dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur dua kompetensi mendasar, yaitu sebagai berikut.- Literasi membaca. Literasi membaca merupakan kemampuan peserta didik atau murid dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
- Numerasi. Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Komponen Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum atau (AKM)
Bagaimana komponen instrumen dari AKM? Berikut penjelasannya. AKM digunakan untuk mengukur tiga hal, yaitu:- konten;
- proses kognitif;
- konteks.
Konten merupakan materi pembelajaran yang hendak diukur. Proses kognitif merupakan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Konteks merupakan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Pengukuran konten, proses kognitif, maupun konteks ini berlaku bagi kompetensi mendasar literasi membaca maupun numerasi.
Komponen Konten
Seperti yang telah penulis sampaikan di atas, konten berkaitan dengan materi pembelajaran. Konten terbagi dalam konten literasi membaca dan konten numerasi. Penjabaran dari keduanya adalah sebagai berikut.Konten dari kompetensi literasi membaca pada AKM terdiri dari dua macam, yaitu sebagai berikut.
- Teks informasi, yaitu teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
- Teks fiksi, teks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan kepada pembaca.
Konten dari kompetensi numerasi pada AKM terdiri empat macam, yaitu sebagai berikut.
- Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal).
- Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal bangun datar hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
- Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi serta penyajian data maupun peluang.
- Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.
Komponen Proses Kognitif
Proses kognitif berkaitan dengan proses berpikir yang diperlukan oleh peserta didik atau murid untuk dapat menyelesaikan suatu masalah atau soal. Proses kognitif terbagi dalam proses kognitif literasi membaca dan proses kognitif numerasi. Penjabaran dari keduanya adalah sebagai berikut.Proses kognitif dari literasi membaca pada AKM terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut.
- Menemukan informasi, terdiri dari proses mencari, mengakses serta menemukan informasi tersurat dari wacana.
- Interpretasi dan integrasi, terdiri dari proses memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
- Evaluasi dan refleksi, terdiri dari proses menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.
Proses kognitif dari kompetensi numerasi pada AKM terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut.
- Pemahaman, terdiri dari proses memahami fakta, prosedur serta alat matematika.
- Penerapan, terdiri dari proses menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin.
- Penalaran, terdiri dari proses bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.
Komponen Konteks
Konteks berkaitan dengan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks terbagi dalam konteks literasi membaca dan konteks numerasi. Penjabaran dari keduanya adalah sebagai berikut.Konteks dari kompetensi literasi membaca pada AKM terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut
- Personal, yaitu aspek yang berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
- Sosial Budaya, yaitu aspek yang berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
- Saintifik, yaitu aspek yang berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.
Konteks dari kompetensi numerasi pada AKM terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut.
- Personal, aspek yang berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
- Sosial Budaya, aspek yang berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
- Saintifik, aspek yang berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.
Demikianlah penjelasan mengenai komponen instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), sahabat pendidik. Kita sebagai pendidik harus benar-benar memahaminya mengingat AKM ini digalakkan sosialisasinya oleh Kemendikbud mulai tahun 2020 ini. Penulis membuat tulisan ini berdasarkan buku saku AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran yang diterbitkan oleh Pusmenjar Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud sebagai berikut.
Sahabat pendidik boleh memilikinya degan cara mengunduhnya pada tautan berikut.
Semoga bermanfaat, salam litersi guru ndeso.
1 Komentar untuk "Komponen Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)"
Untuk soalnya saya tolong contoh kisi-kisinya juga karena semua penyaji tidak sama
Posting Komentar