Cara Melaksanakan Pembelajaran Pengayaan
Rabu, 09 Desember 2020
1 Komentar
Pengayaan pembelajaran dan cara melaksanakannya |
Apa kabar sahabat Gurnulis? Semoga selalu sehat saat berada di penghujung tahun ya. Bulan Desember dalam kalender pendidikan selalu dihiasi dengan Penilaian Akhir Semester. Pada bulan ini juga guru disibukkan oleh kegiatan analisis, remedial, maupun pengayaan. Nah sahabat pendidik, kalau sebelumnya penulis telah membahas cara menganalisis hasil ulangan dan cara melakukan remedial, kali ini penulis ingin membahas tentang pengayaan. Jadi, simak baik-baik penjelasan penulis ya.
Kalau mendengar kata pengayaan, apa yang terlintas dalam benak sahabat pendidik? Pembelajaran yang diselenggarakan bagi siswa yang telah lulus KKM-kah? Pembelajaran untuk memperkaya penguasaan Kompetensi Dasar bagi siswakah? Mungkin jawaban-jawaban ini ada benarnya. Penulis menjabarkan pengayaan ini mulai dari hakikatnya, ya.
Fokus dari program pengayaan pembelajaran adalah pendalaman dan perluasan dari Kompetensi Dasar yang dipelajari. Biasanya pengayaan segera diberikan setelah ulangan berlangsung, baik pada Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), maupun Penilaian Akhir Semester (PAS) sebagaimana pada program remedial. Perbedaan cara pelaksanaan pengayaan dari remdial adalah pembelajaran pengayaan hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pada program remedial. Pembelajaran pengayaan pada umumnya tidak diakhiri dengan penilaian, namun bukan berarti tidak boleh dilalukan penilaian.
Hakikat Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. Ilustrasinya begini, jika Irsyad dalam ulangan pada salah satu muatan pelajarannya mendapatkan nilai 90, sementara KKM dari muatan pelajaran tersebut adalah 70, maka Irsyad berhak untuk mendapatkan pembelajaran pengayaan.Fokus dari program pengayaan pembelajaran adalah pendalaman dan perluasan dari Kompetensi Dasar yang dipelajari. Biasanya pengayaan segera diberikan setelah ulangan berlangsung, baik pada Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), maupun Penilaian Akhir Semester (PAS) sebagaimana pada program remedial. Perbedaan cara pelaksanaan pengayaan dari remdial adalah pembelajaran pengayaan hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pada program remedial. Pembelajaran pengayaan pada umumnya tidak diakhiri dengan penilaian, namun bukan berarti tidak boleh dilalukan penilaian.
Pelaksanaan Pengayaan Pembelajaran
Program pengayaan pembelajaran dapat ditempuh dalam dua cara, yaitu sebagai berikut.- Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan Kompetensi Dasar yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata.
- Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
Merancang Program Pengayaan Pembelajaran
Dari mana dimulainya program pengayaan? Sahabat pendidik masih ingat dengan apa yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan pembelajaran? Tepat sekali, dari rencana! Guru harus menyiapkan perencanaan dalam bentuk RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada RPP harus jelas tertuliskan rencana pelaksanaan pembelajaran, remedial, hingga pengayaan.Dari mana benang merah pembelajaran pengayaan? Untuk menjawabnya, apakah sahabat pendidik masih ingat dengan salah satu materi dalam diklat Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau PKB pada tahun 2019 yang lalu? Dalam diklat tersebut dibahas perencanaan pembelajaran yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang salah satu komponennya adalah pembelajaran pengayaan.
Dasar dari penyusunan RPP adalah pencapaian kompetensi. Kompetensi yang dimaksud adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Urutan penjabaran pencapaian kompetensi dalam RPP adalah Kompetensi Inti (KI) - Kompetensi Dasar (KD) - Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ini sering dituliskan dengan nama indikator saja.
Penyusunan pembelajaran dalam sebuah RPP harus memperhatikan keselarasan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar ini nantinya akan dijabarkan ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Indikator Pencapaian Kompetensi ini terdiri dari 3 macam, yaitu sebagai berikut.
- Indikator Kunci, selaku indikator yang selaras dengan tuntutan KD.
- Indikator Pendukung, selaku indikator prasyarat bagi ketercapaian tuntutan KD.
- Indikator Pengayaan, selaku indikator yang melebihi tuntutan KD.
Penjelasan dari ketiganya penulis sampaikan pada artikel selanjutnya, ya sahabat pendidik. Di sini kita hanya berfokus pada indikator pengayaan pada poin ketiga.
Contoh dari perancangan program pengayaan adalah sebagai berikut. Pada pembelajaran muatan pelajaran IPA kelas 5 Kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Dasar dengan bunyi berikut.
Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.
KD tersebut perlu dijabarkan ke dalam Indikator Kunci dan Indikator Pengayaan. Bunyinya penulis contohkan sebagai berikut. Ini hanya contoh, ya!
- Bunyi Indikator Kunci: Melalui kegiatan mengamati video pembelajaran, peserta didik dapat menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan manusia dengan benar. Indikator ini berbunyi demikian karena harus selaras dengan tuntutan KD.
- Bunyi Indikator Pengayaan: Melalui studi pustaka, peserta didik dapat mengaitkan fungsi-fungsi organ pencernaan manusia dengan upaya-upaya menjaga kesehatan dengan benar. Indikator ini berbunyi demikian karena harus melebihi tuntutan KD. Kompetensi Dasar pada muatan pelajaran tersebut adalah "menjelaskan", karenanya indikator pengayaannya harus di atas level "menjelaskan", salah satunya adalah "mengaitkan". Penjelasan mengenai level-level kognitif ini akan penulis muat pada artikel selanjutnya.
Karena bunyi Indikator Pengayaannya adalah "Melalui studi pustaka, peserta didik dapat mengaitkan fungsi-fungsi organ pencernaan manusia dengan upaya-upaya menjaga kesehatan dengan benar", maka pembelajaran pengayaan pada KD ini ditempuh dengan cara meminta siswa yang ikut pengayaan ke perpustakaan. Mereka diminta untuk mencari sumber pustaka yang dapat digunakan untuk mencari informasi keterkaitan fungsi-fungsi organ pencernaan manusia dengan upaya-upaya menjaga kesehatan.
Kesimpulan
Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai KKM. Pembelajaran ini dilaksanakan seiring dengan diberlakukannya remedial kepada siswa yang belum mencapai KKM. Ketika siswa yang belum mencapai KKM diikutsertakan ke dalam program remedial, siswa yang telah mencapai KKM diajak untuk ikut ke dalam program pengayaan.
Pembelajaran pengayaan memiliki Indikator Pencapaian Kompetensi yang berada di atas level Kompetensi Dasar yang tengah dipelajari. Biasanya pengayaan ini tidak diakhiri dengan penilaian, namun apabila diperlukan, sebagaimana pada salah satu alternatif remedial pembelajaran, penilaian boleh dilakukan.
Semoga menginspirasi, ya sahabat pendidik. Salam literasi guru ndeso.
1 Komentar untuk "Cara Melaksanakan Pembelajaran Pengayaan"
mantap terimakasih atas ilmunya mudah-mudahan berkah
Posting Komentar